Hai sobat pejuang taruna dan taruni, Akademi Taruna akan mengenalkan kepada calon-calon taruna/i sebuah ujian psikologi yang dikenal sebagai EPPS, atau Edward Personal Preference Schedule. Tes ini merupakan salah satu tahapan penting dalam seleksi calon anggota TNI-POLRI dan PNS, serta banyak perusahaan swasta yang menggunakannya dalam proses rekrutmen karyawan.
EPPS adalah sebuah tes kepribadian yang didasarkan pada 15 variabel yang berbeda. Dari hasil jawaban tes ini, kita dapat memahami karakter individu dan sejauh mana motivasi serta kebutuhannya. Tes EPPS ini memiliki akar konseptual dari karya Henry A. Murray yang dirancang pada tahun 1959. Awalnya, tes ini digunakan sebagai alat riset dan konseling untuk dengan cepat mengukur berbagai variabel kepribadian seseorang berdasarkan jawaban mereka.
Pentingnya Interpretasi Tes Psikologi EPPS
Order / Keteraturan
Order / Keteraturan: Skor tinggi pada variabel ini mencerminkan dorongan individu untuk memiliki rutinitas yang teratur dan hidup yang terencana. Sebaliknya, skor rendah menunjukkan kecenderungan hidup yang kurang teratur.
Exhibition / Pamer
Exhibition / Pamer: Variabel ini mencerminkan dorongan individu untuk menjadi pusat perhatian atau suka memamerkan keberhasilan diri. Skor tinggi menunjukkan kecenderungan untuk tampil di depan orang lain.
Autonomy / Otonomi
Autonomy / Otonomi: Variabel ini mengukur kecenderungan individu untuk menyatakan diri, mengambil keputusan sendiri, atau melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain. Skor tinggi menunjukkan kebutuhan individu untuk bertindak bebas.
Affiliation / Afiliasi
Affiliation / Afiliasi: Variabel ini mencerminkan dorongan individu untuk berkolaborasi, bekerja sama, dan berpartisipasi dalam kelompok. Skor tinggi menunjukkan loyalitas yang tinggi terhadap lingkungan sosial.
Interpretasi tes EPPS sangat penting karena memungkinkan kita untuk menilai 15 variabel kepribadian seseorang. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap variabel ini:
Achievement / Prestasi
Achievement / Prestasi: Variabel ini membantu kita memahami motivasi seseorang untuk mencapai hasil belajar atau kinerja yang maksimal. Semakin tinggi skor achievement, semakin besar dorongan individu untuk mencapai prestasi yang tinggi.
Deference / Rasa Hormat
Deference / Rasa Hormat: Variabel ini menunjukkan tingkat rasa hormat individu terhadap orang lain dan keinginan untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Skor deference yang tinggi menunjukkan kepribadian yang lebih cenderung dipengaruhi oleh orang lain.
Intraception / Intrasepsi
Intraception / Intrasepsi: Variabel ini mengukur dorongan individu untuk introspeksi, menilai, dan mengevaluasi diri serta perasaannya. Skor tinggi menunjukkan kecenderungan untuk merenungkan diri sendiri.
Succorance
Succorance: Variabel ini mengukur dorongan individu untuk bergantung pada orang lain atau mengharapkan bantuan dari orang lain. Skor tinggi menunjukkan ketergantungan yang tinggi.
Change / Perubahan
Change / Perubahan: Variabel ini mencerminkan ketertarikan individu terhadap situasi baru atau kecenderungan terhadap perubahan. Skor tinggi menunjukkan ketertarikan pada perubahan.
Endurance / Ketahanan
Endurance / Ketahanan: Variabel ini mengukur dorongan individu dalam menanggung beban kerja dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Skor tinggi menunjukkan tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan.
Heterosexual / Heteroseks
Heterosexual / Heteroseks: Variabel ini mengukur tingkat ketertarikan terhadap lawan jenis. Skor tinggi menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap lawan jenis.
Heterosexual / Heteroseks
Aggression / Agresi: Variabel ini mengukur dorongan individu untuk berkonfrontasi dan agresivitas terhadap orang lain. Skor tinggi menunjukkan dorongan agresif.
Dominance / Dominasi
Dominance / Dominasi: Variabel ini mengukur dorongan individu untuk mendominasi dalam lingkungan sosial atau memimpin. Skor tinggi menunjukkan dorongan untuk menjadi pemimpin.
Abasement / Rendah Diri
Abasement / Rendah Diri: Variabel ini mencerminkan tingkat rendah diri seseorang dan dorongan untuk merasa bersalah. Skor tinggi menunjukkan rendah diri yang kuat.
Nurturance / Pengasuhan
Nurturance / Pengasuhan: Variabel ini mengukur dorongan individu untuk menjadi sosok yang peduli dan suka membantu orang lain. Skor tinggi menunjukkan kecenderungan untuk memberi dukungan.
Tes Psikotes EPPS adalah alat yang cepat dan efektif untuk memahami kepribadian seseorang. Hasilnya dapat sangat membantu dalam proses konseling dan riset. Namun, seperti semua tes, EPPS memiliki beberapa kelemahan, seperti kompleksitas dalam memberikan skor dan beberapa pertanyaan yang mungkin tidak selaras dengan situasi kehidupan nyata.
Dalam menghadapi tes ini, penting untuk mengingat bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah. Yang terbaik adalah memberikan jawaban yang seimbang sesuai dengan karakteristik pribadi Anda. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Tes Psikotes EPPS TNI, POLRI atau CPNS.
Bagi anda yang ingin lulus tes POLRI, ikuti bimbel POLRI dari Akademi Taruna, program persiapan terbaik membantu anda lulus bersama tim pakar tes terbaik kami.