Sedang mencari informasi penerimaan Polri? Sebagai salah satu sekolah kedinasan yang hingga saat ini tidak pernah sepi peminat, tahun ini Polri kembali membuka pendaftaran.
Berbeda dengan profesi lain, untuk menjadi seorang Polisi seseorang harus mau menjalankan masa pendidikan kepolisian yang ditempuh dalam kurun waktu tertentu. Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Simak kelengkapan informasinya dalam ulasan berikut!
Apa Itu Sekolah Kedinasan
Merupakan sebuah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah di Indonesia, sekolah kedinasan bersifat ikatan dinas. Bagaimana maksudnya? Rata-rata peserta didik yang lolos menjadi mahasiswa sekolah kedinasan diwajibkan menjalankan ikatan dinas.
Setelah lulus pun, mahasiswa yang dari sekolah kedinasan bisa langsung bekerja sebagai seorang ASN (Aparatur Sipil Negara). Tak hanya itu, sebagian besar sekolah kedinasan gratis. Artinya mahasiswa yang menjalani ikatan dinas di sekolah kedinasan, tidak membayar biaya pendidikan. Bahkan ada yang malah diberi uang saku.
Namun sayang, biaya pendidikan gratis tersebut tidak berlaku di semua sekolah kedinasan yang ada di Indonesia. Beberapa sekolah kedinasan masih menerapkan biaya pendidikan untuk mahasiswanya. Seperti contohnya Kedinasan TNI POLRI.
Macam-macam Sekolah Kedinasan di Indonesia
Tahukah Anda? Di Indonesia Ada 7 sekolah kedinasan yang mudah masuknya, Apa saja sekolah-sekolah kedinasan tersebut? Bukan hanya STAN dan STIS peun juga penerimaan Polri, inilah 7 sekolah kedinasan yang ada di Indonesia yang diminati oleh banyak calon mahasiswa:
1. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Sekolah kedinasan pertama yang sampai saat ini masih diminati oleh para calon mahasiswa adalah Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau yang lebih familiar dikenal IPDN. Sekolah kedinasan yang satu ini merup akan sebuah lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang masih ada di dalam lingkungan Kementerian Dalam negeri.
Di sekolah kedinasan ini calon mahasiswanya disebut sebagai seorang Praja. Sebelum menempuh pendidikan di IPDN, diharapkan calon Praja memiliki dasar pengetahuan dan keterampilan yang memadai, kesehatan prima, integritas dan kejujuran yang terpercaya, serta kemampuan psikologis yang mampu berkembang secara potensial.
Setelah lulus dari IPDN, Praja Harus siap ditempatkan atau bekerja di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga pulau-pulau dan wilayah pemerintahan lain yang ada di Indonesia. Jika ingin menjadi mahasiswa IPDN ikuti alur pendaftaran sekolah kedinasan.
2. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Siapa yang tak kenal dengan sekolah kedinasan yang satu ini? Menjadi dambaan setiap calon mahasiswa, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau yang lebih lazim disebut STAN ini merupakan perguruan tinggi kedinasan yang fokus pada pendidikan vokasi bidang keuangan negara. Tak sedikit calon mahasiswa belajar skd kedinasan untuk bisa tembus masuk STAN.
Adapun tiga program studi yang ditawarkan di STAN di antaranya adalah Akuntansi Sektor Publik program Diploma IV, Manajemen Keuangan Negara program Diploma IV, dan manajemen aset publik program Diploma IV.
Setelah lulus dari PKN STAN, mahasiswa prodi D4 dapat langsung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Keuangan. Tak hanya itu, mahasiswa lulusan STAN juga bisa ditempatkan di Kementerian atau Lembaga lainnya, bahkan bisa di Pemerintah Daerah sesuai dengan formasi atau kebutuhan yang tersedia pada tahun pengangkatan.
3. Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS)
Selanjutnya, sekolah kedinasan selain penerimaan Polri yang masuknya mudah adalah Politeknik Statistika STIS. Program yang disediakan oleh sekolah kedinasan ini adalah program Diploma IV yang langsung dikelola oleh Badan Pusat Statistika (BPS).
Adapun yang bisa mendaftar ke sekolah kedinasan ini adalah siswa-siswa lulusan SMA dari jurusan IPA. Beberapa program studi yang tersedia di sekolah ini antara lain adalah program Diploma III statistika, Diploma IV Statistika, dan Diploma IV Komputasi Statistik.
Sama halnya dengan mahasiswa lulusan STAN, mahasiswa yang lulus dari STIS juga akan langsung diangkat sebagai seorang calon aparatur sipil negara (CASN) golongan II/c. Lulusan STIS pun juga harus siap ditugaskan di seluruh wilayah kerja yang ada di Indonesia, bukan hanya di Pulau Jawa.
4. Siber dan Sandi Negara (SSN)
Tak hanya penerimaan Polri, sekolah kedinasan berikutnya adalah Politeknik Siber dan Sandi Negara atau yang lebih dikenal dengan SSN. Dulu sekolah kedinasan in dikenal dengan Sekolah Tinggi Sandi Negara atau STSN. Sekolah tingi ini diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Tidak jauh berbeda dengan PKN STAN dan STIS, mahasiswa lulusan SSN juga akan langsung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Badan Siber dan Sandi Negara. Tak hanya itu, lulusan SSN juga bisa bekerja di instansi pemerintahan lainnya.
Adapun program studi yang diselenggarakan di Poltek SSN di antaranya adalah prodi Rekayasa Keamanan Siber, Rekayasa Kriptografi, dan Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi. Program studi di SSN merupakan program studi Diploma IV yang harus diselesaikan dengan sistem paket, yakni 8 semester selama 4 tahun.
5. Kedinasan Aim
Jarang didengar, ternyata Indonesia memiliki sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Sekolah kedinasan tersebut yakni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) serta Politeknik Imigrasi (Poltekim).
Adapun jurusan yang tersedia di antaranya adalah Manajemen Pemasyarakatan, Teknik Pemasyarakatan, dan Bimbingan Pemasyarakatan. Mahasiswa yang sekolah di Poltekim dan Poltekip dilatih untuk menjadi individu yang siap bekerja dalam pemerintahan di bidang imigrasi.
Tak hanya harus siap ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia, lulusan Poltekip dan Poltekim juga harus siap ditempatkan di luar negeri. Selain Kedinasan AIM, di Indonesia juga ada sekolah kedinasan AUP.
6. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)
Sekolah kedinasan keenam yakni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Perguruan tinggi kedinasan ini mempunyai visi menjadi world class intelligence College dengan keunggulan dan kewibawaan dalam mendukung terwujudnya sistem keamanan nasional.
Mahasiswa yang sekolah di STIN tidak dipungut biaya pendidikan alias gratis. Oleh karena dibiayai negara, mahasiswa STIN harus tinggal di asrama. Semua kebutuhan, yakni seragam dan konsumsi telah disediakan selama masa pendidikan. Lantas, Bagaimana cara daftar sekolah kedinasan STIN?
Sebagaimana sekolah kedinasan yang lain, ketika lulus dari STIN alumni akan langsung dangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tak hanya itu, mahasiswa sekolah kedinasan ini juga berkesempatan berlatih menjadi Indonesian Cyber Task Force dan ahli dalam bidang Biomedical Hazard.
7. STMKG
STMKG atau Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika adalah salah satu sekolah kedinasan di Indonesia yang berada di bawah naungan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).
Program studi di sekolah tinggi ini meliputi program D IV meteorologi klimatologi geofisika instrumentasi. Lulusan STMKG akan langsung ditempatkan di BMKG sesuai ketentuan yang berlaku saat pengangkatan. Sama halnya dengan lulusan sekolah kedinasan lain, lulusan STMKG juga harus siap ditempatkan di seluruh satuan kerja di wilayah Indonesia.
Demikian informasi 7 sekolah kedinasan di Indonesia selain penerimaan Polri. Dari ketujuh sekolah kedinasan tersebut, mana yang kira-kira cocok dan ingin Anda kejar? Pastikan Anda memilih sesuai dengan kemampuan dan passion.
Nah, untuk mendukung persiapan anda agar bisa lulus di sekolah kedinasan favorit, pastikan untuk mengikuti bimbel kedinasan dari Akademi Taruna. Program belajar masuk sekolah kedinasan Akademi Taruna sudah dirancang khusus untuk membantu para siswa lulus dengan maksimal. Klik tombol dibawah ini untuk info lebih lanjut.